Jakarta -
Kemarau panjang menyebabkan harga-harga pangan naik. Tak terkecuali
makanan untuk sapi, yakni jagung. Agar ternaknya tetap bisa makan dan
semakin gemuk, pemilik sebuah peternakan di Amerika Serikat memberikan
permen kepada sapi-sapinya.
Joseph Watson, pemilik United Livestock Commodities di
Mayfield, Kentucky, rupanya kehabisan akal menghadapi kekeringan yang
melanda daerah Midwest. Karena harga jagung naik, sapi-sapinya dipaksa
bertahan hidup dengan memakan permen.
Permen yang diberikan
kepada ternaknya bukanlah yang bertekstur keras, melainkan yang
berbentuk panjang seperti pita, berwarna-warni, dan bertekstur kenyal.
Permen tersebut merupakan sisa stok yang tak bisa dijual di toko.
Kudapan ini dicampur dengan produk turunan ethanol dan zat-zat mineral.
Menurut
Watson, sebanyak 1.400 hewan ternaknya sejauh ini tidak menunjukkan
gangguan kesehatan. Berat badan merekapun tetap naik. Berdasarkan
artikel 'Hogonomics' di majalah Gastronomica, praktik ini bukanlah yang pertama kali.
"Terkadang, babi ternak diberi makan minyak buangan restoran dan produk reject
dari perusahaan snack kemasan. Di antaranya adalah keripik jagung yang
hangus atau permen yang sudah rusak. Memang tidak sehat, namun tinggi
kalori," ujar sang penulis, Barry Estabrook.
Sepertinya,
Watson sengaja memberikan makanan sisa yang tinggi kalori agar
sapi-sapinya tetap gemuk. Tak peduli apakah makanan tersebut sehat atau
cocok untuk hewan ternak. Hal ini juga untuk menekan biaya pakan ternak.
Untungnya, menurut Associated Press, kemarau ini menunjukkan tanda segera berakhir.
Senin, 27 Agustus 2012
Akibat Kemarau Panjang, Sapi Diberi Makan Permen
05.00
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar